Himpunan Alumni IPB Pasaman Barat: Program Wirausaha Pegadaian

Jumat, 19 Maret 2010

Program Wirausaha Pegadaian

O ENTREPRENEUR… Bersama Kerabat Menggapai Cita

109 Lowongan jadi Pengusaha

DICARI :

Institut Pertanian Bogor bekerjasama dengan Perum Pegadaian mengajak mahasiswa/alumni IPB untuk menjadi Wirausaha dengan mengikuti “Go Entrepreneur”

Fasilitas :

Pelatihan entrepreneur selama 2 minggu

Pemberian modal usaha dari pegadaian

Konsultasi dengan para mentor berpengalaman

Sertifikat dan piagam kelulusan

Persyaratan :

Individu maupun kelompok

Mahasiswa D3/S1 semester akhir/mahasiswa pasca sarjana/alumni IPB (maksimal 3 tahun setelah lulus)

Menyertakan fotokopy ijazah yang telah dilegalisir (bagi alumni)

Membuat essay mengenai kewirausahaan yang akan digeluti (alas an tertarik berwirausaha, jenis usaha yang ingin/sedang dilakukan, prospek bisnis (bagi yang baru akan memulai usaha), kondisi keuangan usaha (bagi yang usahanya sudah berjalan), dan hal-hal lain yang dipandang perlu

Essay ditulis 5-10 halaman dengan ketentuan menggunakan kertas A4, huruf Times New Roman 12 dan 1.5 spasi

Jadwal Kegiatan :

Pendaftaran Peserta : 15 – 19 Maret 2010

Seleksi Administrasi : 15 – 19 Maret 2010

Pengumuman Hasil Seleksi : 19 Maret 2010

Interview : 22 Maret 2010

Launching Program : 27 Maret 2010

Pelatihan Kewirausahaan

Gelombang I : 5 – 9 April 2010

Gelombnag II : 12 – 16 April 2010

Kunjungan Lokasi

Gelombnag I : 7 April 2010

Gelombang II : 14 April 2010

Pendaftaran ditujukan kepada :

Direktorat Pengembangan Karir dan Hubungan Alumni (DPKHA) IPB

Gedung Andi Hakim Nasoetion Lt. 1

Kampus IPB Darmaga Bogor 16680

Telp/Faks : 0251-8623327/8627446

Paling lambat tanggal 19 Maret 2010, Pkl. 16.00 wib

Salam Hangat,

DPKHA IPB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tips Jitu

Teknik “Menjual Diri”

“Menjual diri” yang saya maksudkan disini adalah menjual diri dalam arti yang positif. Menjual diri bagi Anda yang mungkin saat berencana mengirimkan surat lamaran kerja. Saya sering sekali ditanyai pencari kerja, baik yang bertemu langsung, per telepon atau pesan singkat, lewat surat, peserta seminar dan pelatihan, juga melaui surat elektronik. “Kenapa Saya kirim lamaran dan sedikit sekali atau bahkan tidak ada yang dipanggil?” Pertanyaan ini tidak hanya disampaikan oleh yang belum bekerja, tetapi juga yang sudah bekerja dan berencana mencari pekerjaan baru.

Saya ingin menunjukkan pada Anda temuan apa saja yang sering saya jumpai pada surat lamaran yang pernah saya tangani. Kita mulai dari Amplop. Banyak pelamar menganggap penampilan amplop dari lamaran yang dikirimkan bukanlah hal yang penting. “Bu Sarah, yang pentingkan isinya atau IPK saya yang melampaui batas minimum yang disyaratkan dan keahlian saya yang lainnya?”. Itulah sebagian komentar mereka jika saya mengatakan bahwa penampilan amplop adalah penting sehingga sebaiknya tidak menggunakan amplop bekas atau lusuh, mencantumkan alamat tujuan, alamat pengirim dan kode posisi serta jangan menggunakan map.

Memang benar, banyak artikel renungan yang menyampaikan pesan moral dari artikel tersebut adalah do not judge from the cover atau jangan menilai dari penampilan luar saja. Tetapi berdasarkan pengalaman pribadi saya ketika melakukan seleksi, saya melakukan seleksi terhadap lamaran yang paling mencolok mata terlebih dahulu. Misalnya amplop yang tidak biasa warna, model/type atau ukurannya, unik/artistik (alamat surat diberi kotak; dengan kertas berwarna yang kontras dengan warna amplop tetapi dengan kombinasi warna yang sesuai; penempatan alamat tujuan, kode posisi dan alamat pengirim yang pas/sesuai dan ditata dengan rapi). Ini manusiawi. Kita percaya bahwa kualitas sesuatu dapat dinilai dari penampilannya. Ketika Anda ingin membeli satu kaleng susu, kemudian ditawarkan yang penyok, kotor dan robek lalu diyakinkan oleh tenaga penjual di toko, bahwa isinya sama sekali tidak rusak. Akankah Anda percaya? Secara psikologis, manusia menilai berdasarkan penampilan. Dan perekrut adalah manusia.

Temuan kesalahan lain yang ingin saya bagikan pada Anda adalah pada surat lamaran.

Jika Anda berfikir bahwa perekrut akan melihat dan memahami semua kalimat satu-satu persatu dari lamaran yang masuk, maka Anda terlalu banyak berharap. Tidak. Perekrut terlalu sibuk. Bahkan, kalau ia membaca lamaran, waktunya hanya 30 sampai dengan 120 detik. Itulah sebabnya lamaran profesional cirinya mampu menarik perhatian dalam 10 detik pertama. Perlu Anda ketahui, ketika HRD perusahaan membuka sebuah kesempatan kerja untuk satu atau dua orang kandidat saja maka surat lamaran yang masuk puluhan bahkan ratusan. Sehingga mereka harus melakukan seleksi cepat.

Sejak beberapa tahun lalu, saya telah membuat daftar temuan praktis kesalahan adminstrasi dari lamaran yang saya terimak, yang memunculkan persepsi kualitas diri pelamar yang tidak baik. Inilah daftarnya:

1. Menggunakan tulisan tangan. Secara psikologis tulisan tangan memang bisa mencerminkan kepribadian seseorang. Tetapi perekrut bukanlah ahli grafologi (ilmu analisis tulisan tangan) sehingga tulisan tangan tidak ada nilai lebihnya.

2. Mengisi blanko yang dijual di toko-toko atau menggunakan kertas folio ganda bergaris (double folio)

3. Surat lamaran dan riwayat hidup menggunakan format fotokopi, bukan asli. Efeknya selain mengesankan Anda melamar kerja dengan wawasan yang sangat miskin, Anda juga mengesankan melakukan penghematan yang justru menjadi tidak berarti sama sekali, karena lamaran Anda akan langsung disingkirkan.

4. Tidak mencantumkan data-data lengkap (nama tidak sesuai ijazah, alamat tidak lengkap atau tanpa nomor telepon), sehingga perusahaan kesulitan menghubungi Anda.

5. Tidak mencantumkan kode jabatan/posisi yang dilamar sehingga perusahaan tidak tahu, untuk apa dan ke mana lamaran Anda akan diproses.

6. Foto dipersiapkan seadanya, foto yang dilampirkan adalah foto lama atau foto dengan gaya dan pakaian yang tidak rapi dan formal. Bahkan tidak sedikit yang melampirkan foto yang tidak sopan.

7. Menyertakan lampiran yang kurang perlu (sertifikat tak bernilai jual, keikut-sertaan seminar, dll).

8. Mencantumkan latar belakang pendidikan sejak TK (Taman Kanak-Kanak). Tidak perlu. Cukup cantumkan latar belakang pendidikan yang paling akhir dan yang mendukung posisi yang dilamar

Ini hanya sedikit contoh. Selain daftar di atas, Anda pun bisa menambahkannya berdasar pengalaman Anda. Ingatlah : Membuat surat lamaran bukanlah biaya tetapi investasi.
Untuk itu : Make your application a quality document . Buatlah surat lamaran Anda sebagai dokumen yang berkualitas. Kembangkan diri terus menerus. Bila teknik pemasaran diri Anda berhasil, Investasi Anda tidak akan sia-sia.
Ditulis oleh: Sarah M. Simanjuntak, SE

Himpunan Alumni IPB Pasaman Barat

Lambang Himpunan Alumni - Institut Pertanian Bogor

Selamat Datang

Jumat, 19 Maret 2010

Program Wirausaha Pegadaian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mengenai Saya

Tips Jitu

Cari Blog Ini

Laman

Pengikut

Arsip Blog

Bagaimanakah layanan yang ada pada Blog HA-IPB Pasbar ?

Nilam (Pogostemon cablin)

Himpunan Alumni IPB Pasaman Barat

Lambang Himpunan Alumni - Institut Pertanian Bogor

Selamat Datang

Jumat, 19 Maret 2010

Program Wirausaha Pegadaian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mengenai Saya

Tips Jitu

Cari Blog Ini

Laman

Pengikut

Arsip Blog

Bagaimanakah layanan yang ada pada Blog HA-IPB Pasbar ?

Nilam (Pogostemon cablin)

Langganan